Lahirnya Trimurti: Fondasi Pondok Modern Darussalam Gontor
Dari tujuh putra-putri Kiai Santoso Anom Besari, tiga di antaranya kelak menorehkan sejarah gemilang. Mereka adalah K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fananie, dan K.H. Imam Zarkasyi. Ketiganya dikenal luas sebagai “Trimurti,” sang pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor. Lahirnya Trimurti ini menjadi titik balik penting dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia, melanjutkan estafet perjuangan dari Gontor Lama.
Lahirnya Trimurti ini terjadi setelah wafatnya Kiai Santoso Anom Besari pada tahun 1918, yang menyebabkan Pondok Gontor Lama mengalami kevakuman kepemimpinan. Meskipun masih sangat muda, ketiga putra ini memiliki visi besar dan tekad kuat untuk menghidupkan kembali semangat pesantren. Mereka terpanggil untuk melanjutkan warisan keilmuan dan perjuangan dakwah.
Ketiga bersaudara ini memiliki perpaduan karakter dan keahlian yang saling melengkapi. K.H. Ahmad Sahal dikenal sebagai sosok organisatoris yang kuat dan visioner. K.H. Zainuddin Fananie adalah pemikir dan pendidik yang brilian. Sementara itu, K.H. Imam Zarkasyi adalah seorang ulama yang mendalam ilmunya dan memiliki kemampuan manajerial yang handal.
Kombinasi unik dari ketiga tokoh inilah yang menjadi kunci lahirnya Trimurti dan keberhasilan mereka dalam membangun Pondok Modern Darussalam Gontor. Mereka menggabungkan tradisi keilmuan pesantren klasik dengan sistem pendidikan modern, menciptakan sebuah institusi yang relevan dengan tuntutan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam.
Di bawah kepemimpinan kolektif mereka, Pondok Modern Darussalam Gontor tidak hanya menjadi lembaga pendidikan Islam yang besar, tetapi juga pionir dalam pembaharuan pesantren. Lahirnya Trimurti menandai era baru di mana pesantren tidak hanya fokus pada kajian kitab, tetapi juga pada penguasaan bahasa asing, ilmu umum, dan keterampilan hidup.
Filosofi “Berbudi Tinggi, Berbadan Sehat, Berpengetahuan Luas, dan Berpikiran Bebas” adalah salah satu prinsip utama yang ditanamkan oleh Trimurti. Prinsip ini menjadi pedoman dalam membentuk santri yang holistik, siap menjadi pemimpin yang agamis, intelektual, dan berakhlak mulia di masyarakat.
Warisan dari lahirnya Trimurti ini terus hidup dan berkembang hingga saat ini. Pondok Modern Darussalam Gontor telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai bidang, berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa dan agama. Ini adalah bukti nyata dari visi jauh ke depan para pendirinya.
Singkatnya, lahirnya Trimurti — K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fananie, dan K.H. Imam Zarkasyi — adalah tonggak sejarah penting bagi Pondok Modern Darussalam Gontor. Dengan visi kolektif dan perpaduan keahlian, mereka berhasil membangun pesantren modern yang tetap berakar pada nilai-nilai Islam, mencetak generasi pemimpin yang tangguh.